It was my second time, being there, at the end of the year, trying to feel (again) the atmosphere of new year eve at the place which made me comfort and always made me curious.
"phhhhiiiiiwwwww.....buuuummm...buuummm.....".
Saya yang sedang berada di alam mimpi, mendadak terbangun mendengar suara kembang api di luar sana. Di sebuah kamar penginapan di salah satu tempat yang selalu membuat saya ingin kembali ke sana, hanya ada saya dan Teh Khalida yang sama-sama meringkuk di dalam selimut sementara Teh Putu sudah berada di bawah - menunggu momentum pergantian tahun sambil menikmati secangkir wedang jahe dan jagung bakar. Hmmm. Perpaduan yang pas di tengah-tengah dinginnya Dataran Tinggi Dieng.
Sebagian orang menantikan pergantian tahun dengan cara mereka masing-masing. Ada yang duduk di tepi jalan sambil menikmati cahaya kembang api yang menurut saya yeeaahh, it`s cool, ada yang sibuk dengan kamera masing-masing mengabadikan momen momen di sekitar mereka, ada yang berusaha menghangatkan diri dengan secangkir minumah wedang jahe dan sambil menikmati kembang api. Dan saya memilih untuk berkemas, menyiapkan alat tempur untuk menyambut matahari pagi pertama di awal tahun.
Beruntungnya saya adalah penginapan yang saya-teh Putu dan teh Khalida tumpangi berada persis di samping pos pendaftaran Gunung Prau. Yeah, setelah setaun sebelumnya saya berada di daerah yang sama namun berada di gunung lain di Dieng, saya masih ketagihan untuk kembali ke sana. Always.
Journey always guide me to get new friends, everywhere I go.
Keinginan saya untuk naik ke Gunung Prau walaupun kedua teteh tersayang enggan untuk mendaki membuat saya lagi-lagi mendapat kenalan baru. Sedari pukul 00.00 lebih sedikit saya udah duduk manis di pos pendakian, menunggu barangkali ada yang ingin naik ke Prau - malam itu dan berniat ikutan gabung ke atas. Sejam menunggu , tak terlihat satupun pendaki yang ingin ke atas. Akhirnya saya meninggalkan nomor hape di pos pendakian dan berpesan untuk dikabari jika ada yang mau naik ke atas.
Beruntungnya saya malam itu (lagi), baru masuk ke dalam penginapan - terlihat sebuah mobil mendekati pos pendakian. Alhamdulillah, malam itu ada beberapa mahasiswa UNS yang berniat mendaki ke atas. Singkat cerita akhirnya saya mendaki bersama mereka ke atas.
FOG is in everywhere.
Perjalanan malam kami saat itu ditemani oleh suara angin yang (sepertinya) berhembus kuat di atas sana. Padang savana yang menjadi daya tarik gunung Prau mendadak hilang di atas sana karena sejauh mata memandang hanya putih yang bisa dilihat. Kabut ada dimana-mana, seolah sudah siap menyambut kedatangan kami dan saat itu angin berhembus sangat kencang. Menunggu sampai pagi pun tidak terlihat tanda-tanda cuaca akan cerah dan akhirnya saya memutuskan untuk segera turun.
Lagi-lagi saya berjanji someday I`ll be here again. Greeting the sunrise without FOG. Well... Happy (Middle) New Year 2014 all!