Sukawening sebenernya nama jalan di Jatinangor. Dikenal sebagai daerah kos-kosan mahasiswa/i Unpad. Untungnya saya (anak Geologi) gak sendirian ngekos di daerah Sukawening. Ada Nova, Agnes, Juni, Bayu, Kiboy. Tempat makan favorit kami anak Sukawening ada Lingga (saya paling doyan Nasi Ayam Suir), Tomyam yang endesss banget rasanya, Nippon (Chicken Katsu dan Ayam Bakarnya yang enak bingit) dan Ngeumong (tempat nongkrong yang OK).Yang pasti waktu itu makanan di sana masih murmer.

Jadi ceritanya waktu itu saya, Jessi, Bobi dan Ulik baru aja selesai melakukan pendakian ke Gunung Rinjani dan pas banget Kiki, Manda, Jajay, Ardhan dan teman Jajay (kalo gak salah inget namanya Agil) juga berencana nyusul ke Lombok. Meeting point kami di Gili Trawangan. Dari Gili Trawangan ini kami langsung keliling Lombok sebelum akhirnya berpencar-pencar. Ada Ulik dan Jessi yang mampir ke Bali, Manda-Bobi-Jajay-Agil-Ardhan balik ke Nangor, saya dan Kiki yang masih muter ke Banyuwangi, Ambarawa. 

Sebagai mahasiswa/i Geologi, kami diwajibkan melaksanakan Pemetaan Awal. Untungnya di Pemetaan Awal ini, kami masih terbagi menjadi banyak kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 orang. Di setiap kelompok pun pasti nyempil satu/dua cewek. Saya sekelompok dengan Adi, Rio, Rieza, dan Aziz. Daerah penelitian kami berada di daerah Subang dengan luas area 25 km2. Di sini saya ngerasain gimana susah dapet sinyal, pasar yang jauh dari camp, dikejer kerbau pas lagi mapping, mabok di jalan gara-gara jalannya super berkelok-kelok + tas super berat yang mesti digendong selama perjalanan bahkan saya sempet kena DBD waktu lagi mengolah data. Entahlah digigit di mana. Dan sampai akhirnya kolokium pertama saya. Terimakasih gengs.

  

Sebagai salah satu syarat buat lulus, kami diwajibkan melakukan pemetaan geologi dengan cakupan luas daerah yang lebih luas (10 km x 10 km) sendiri (ya gak sendiri juga sih, pasti minta tolong bantuan anak-anak). Pemetaan lanjut saya di Kalimantan Selatan (Rantau-Tapin).