Catatan Deem

1. Naik bus dimana penumpangnya bawa ayam, duren dan buah-buahan numplek jadi satu bareng penumpang lainnya di dalem bus. 

2. Sampai Sape jam 2 subuh dinihari langsung naik kapal - tidur dan berharap waktu bangun udah mau sampai di Labuan Bajo dan yepp melek pagi-pagi kapal masih berlabuh di SAPE!!!! >.<

3. Sebagian besar supir travel antar kota di Flores nyupirnya relatif enak - slow - TERBUKTI saya enggak huwek huwek alias dapet jekpot walopun jalanan disana berliku-liku selama perjalanan. 

4. Mata saya mendadak bengep kayak abis ditonjok orang waktu di Ruteng dan disana gak ada dokter mata! Untungnya kempes satu hari berikutnya :)

5. Naik ojek 2 jam lamanya sekali jalan dari Dintor ke Ruteng dan dari Ende ke Moni. Luar biasa gelap luar biasa dingin dan luar biasa cantik alam Flores!

6. Waktu trip ke Pulau Rinca dan Kelor jadi orang Indonesia satu-satunya (kecuali nahkoda) diantara para bule.

7. Perjalanan teeeerrr-jauh saya!


Rintja and Kelor Islands, both of them was unpredictable journey. In my planning, Kelimut Lake was the end point and after visiting that lake I had to go to Labuan Bajo as soon as possible I could. But, I arrived to Labuan Bajo one day earlier so I need 'something' to spend my day. Suddenly I joined with that trip and become the only one Indonesian on that trip. :')
On Rintja Island, (we could meet with 'komodo'). I prefer Rintja than Komodo Island because of the time. When we went to Komodo Island, it needed 3-4 hours but when we went to Rintja Island we only need 2 hours. Moreover I just have one day to do this trip. There, I could find 3-4 'komodo', besides that we had to tracking around the island to find that komodo. I do love the view there. Really amazing. 

After that, we went to Kelor Island, another beautiful island. Speechless.










Rintja Island





Dari rangkaian perjalanan saya kemaren ini, Danau Kelimutu jadi tujuan akhir saya. Hore! Destination paling ujung dan paling jauh. Sayangnya waktu sampai di sana, Kelimutu sedang berkabut ;'( . Udah nunggu sampe jam 8 dan kabut masih datang pergi berkali kali menutup indahnya danau-danau yang berada disana :'(

Terdengar beberapa warga lokal bersiul ketika kabut datang. Konon, dari suara siul-an ini kabut akan segera pergi. Tapi tetep aja setelah bersiul berkali -kali kabut tetap datang. *apa gara-gara kebanyakan bersiul ya?! =.=

Yaa. Sudah sangat bersyukur bisa sampai di danau ini. Walaupun berkabut danau ini tetep keren! :')


Tangga menuju Tugu Puncak

Salah satu danau



Semburat pagi di perjalanan

Ini di Indonesia loh?!!!



TRANSPORTASI:

1. Maluk -Terminal Sumbawa (Engkel, semacam elf) : Rp 40.000,- (3 jam)*
2. Ojek dari Terminal sampai RM Parahyangan : Rp 30.000,- (15 menit)
3. Bus Patas Sumbawa - Bima : Rp 70.000,- (6 jam)**
4. Bima - Sape : kendaraan pribadi (tapi ada bus kecil dari Bima - Sape) (1-1.5 jam)

*Ada option lain naik engkel sampai pelabuhan PotoTano dan menunggu bus ke Bima yang baru tiba dari   Lombok dengan jadwal bus pukul 13.00 dan 21.00 WITA (di pelabuhan Poto Tano).
** Selain bus patas ada juga bus kecil yang melayani trek ini. Waktu lebih lama 2-3 jam. 

5. Kapal Ferry : Sape - Labuan Bajo Rp 46.000,- (8 jam)
6.  Travel dari Labuan Bajo - PELA  : Rp 60.000,-*** ( 2.5 jam)
7. Oto dari PELA - Dintor : OTO (truk yang dimodif) : Rp 25.000,- (3.5 jam)
8. Ojek dari Dintor - Dinge : Rp 10.000,- (10 menit)

*** Usahakan berangkat dari Labuan Bajo dengan travel sepagi mungkin agar ketika sampai Pela waktunya pas dengan jadwal OTO yang menuju Dintor. OTO lewat di PELA sekitar pukul 10.00-11.00 WITA (pilihan lain ke Dintor adalah naik ojek yang biayanya berkalikali lipat atau stay di Ruteng satu malam dan naik OTO keesokan harinya)

9. Ojek dari Dintor ke Ruteng : Rp 150.000,- (2jam)
10. Travel Ruteng - Ende  : Rp 120.000,- Rp 150.000,- (9 jam)
11. Ojek Ende - Kelimutu - Ende : Rp 135.000,- (2 jam)
12. Travel Ende - Ruteng - Labuan Bajo : Rp 180.000,- (14 jam)
13. Kapal ke Pulau Rinca : Rp 200.000,- ****
14. Bus Labuan Bajo - Lombok : 225.000,- (24 jam)*****

****Banyak tawaran trip ke Komodo dan pulau di sekitarnya di Labuan Bajo. Biasanya join trip dengan pengunjung lain yang ingin ke sana. Tawar menawar sangat dianjurkan :) Kemarin saya join dengan 6 bule dan saya orang Indonesia sendiri. 
***** 225 ribu sudah termasuk tiket kapal ferry dan bus sape-bima yang sudah disiapkan oleh agen busnya. 

PENGINAPAN :
1. Labuan Bajo 
- Hotel Pelangi : tepatnya di belakang kantor polsek (dari pelabuhan belok kiri , ada gang setelah kantor polisi belok kanan - posisinya ada di depan lapangan bola) 
-BAJO inn : kali ini lokasinya depan Hotel Mutiara
*rata-rata permalam Rp100.000,-






2. DINTOR
-Penginapan Pak Martin (per malam Rp 200.000,- sudah termasuk makan 3 kali sehari)


3. RUTENG 
-Hotel RIMA (harga per malam bervariasa, ada yang ekonomi mulai dari Rp 75.000,00 sampai bisnis (kamar mandi dalam dan air panas) Rp 200.000,-)

4. ENDE
-Hotel Ikhlas (mulai Rp 80.000,- per malam. Ada wifi, kamar mandi dalam, bisa pesan makan dengan menu yang enak!)






*semoga bisa membantu para traveler lainnya :)


Wae Rebo. Tujuan utama kengebolangan saya di pulau Flores. Sudah saya dengar sejak dua tahun yang lalu. Apa itu Wae Rebo? Wae Rebo merupakan sebuah desa tradisional di daerah Flores. That`s it. Itu yang saya tau sekitar 2 tahun yang lalu. Saya bener-bener pingin ke sana dan Wae Rebo masuk ke jejeran "25 TOP LIST PLACES" yang pingin saya kunjungi. Alhamdulillah, niat saya ini tercapai juga bulan Maret 2013 ini. Saya berhasil menginjakkan kaki di tanah Wae Rebo! Satu kata yang pantas buat desa ini "SUBHANALLAH". Selebihnya speechless.






View dari Taman Baca *yang sedang dibangun, terlihat 7 Mbaru Niang

Pelangi :')
Bisa dibilang perjalanan saya ke Wae Rebo ini penuh perjuangan. Selain urusan budget yang harus saya tabung bertahun-tahun, rasa nekat buat solobackpacker, dan masalah waktu yang lumayan panjang buat sampai di desa ini. Perjalanan saya lakukan full via darat dari kota Maluk (sebuah kota di ujung barat daya pulau Sumbawa) terbayar dengan keharmonisan antara masyarakat dan alamnya yang gak bisa saya temuin di kota tempat saya tinggal. 

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya saya tiba di Dintor dan istirahat semalam sebelum melanjutkan perjalanan ke Desa Wae Rebo. Keramahan Keluarga Pak Martin sebagai tuan rumah di penginapan menambah rasa nyaman saya. Penginapan yang berada di tengah areal persawahan dan Pulau Mules yang tampak di kejauhan benar-benar menyejukkan mata.

Pos 2, spot untu mendapatkan sinyal



Pak Kanisius, sang guide
Pos 4, dari sini desa Wae Rebo bisa terlihat

Untuk mencapai desa Wae Rebo kita harus berjalan sekitar 3-4 jam dan harus di temani guide. Beruntung guide saya orangnya sangat ramah dan bahasa indonesia nya sangat lancar. Alhasil sepanjang perjalanan beliau sangat antusias menceritakan  semua hal tentang Wae Rebo. Dan perjalanan selama 3 jam benar-benar tidak terasa.
Triangular Facet
Bareng anak-anak di Wae Rebo
Wae Rebo in the morning *sangat harus wajib bermalam di Wae Rebo


Alam Wae Rebo benar-benar cantik! Dan semua itu ada karena masyarakatnya yang sangat menghargai alam :) 



:') 
Terimakasih :
1. Masyarakat Wae Rebo yang sangat ramah terhadap para pendatang :)
2. Pak Martin dan keluarga yang sudah menjamu saya di Dintor
3. Pak Kanisius yang sudah menjadi guide saya selaman perjalanan ke Wae Rebo

Labuan Bajo was my first place I visited after I sailed from Sape. I have spent my journey more than 24 hour from Maluk to reach this town. I was really curios with Labuan Bajo. Many people told me that this town was 'Pearl Harbour" - version Indonesia. (fyi : Labuan Bajo is the gate to Komodo - Rinja Island, so there are so many boat, from traditonal boat until cruiser). And WOW. It`s true! 



Besides that, the sunset in Labuan Bajo is totally amazing!! One of the sweetest sunset I`d ever seen.  I couldn`t move from my place to enjoy this beautiful moment. And my mouth always say "Subhanallah" for this beautiful God`s Creation. 





who couldn't agree anymore that this is the sweetest sunset?
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Foto saya
deem
Dyah. Geologist. ALSTE 2009. HMGUNPAD. Love traveling. Live your life!
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (7)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (2)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2015 (8)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (30)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (5)
    • ▼  Mei (6)
      • 7 Facts About My (last) Trip!
      • Indonesia Has This Beautiful Islands (Read : Rintj...
      • Kabut di Danau Kelimutu
      • Akomodasi Sumbawa - Flores
      • Wae Rebo, A Hidden Village on Ruteng
      • Labuan Bajo, The Sweetest Sunset
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (17)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Februari (4)
  • ►  2011 (33)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2010 (80)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (10)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2009 (2)
    • ►  September (2)

Popular Posts

  • (Review) Beberapa Vendor Pernikahan di Bandar Lampung
  • Dari Pulau Tanjung Putus sampai Pulau Pahawang
  • Kapal Oleng Kapten! (Gunung Krakatau)
  • MIMPI itu GRATIS
  • Dewi Wara Sembadra

Copyright © 2016 Catatan Deem. Created By OddThemes & Distributed By MyBloggerThemes