International Giresun Aksu Festival 2012




Festival ini udah jadi acara tahunan yang diadain di Kota Giresun. Setiap tahun mereka  mengundang tim-tim tari dari berbagai penjuru dunia. Salah satunya Indonesia. Bisa dibilang ini merupakan kesempatan pertama bagi Indonesia untuk tampil di Festival tersebut. Penampilan pertama kami, waktu Parade. Sambutan warga kota Giresun benar-benar hangat, mereka sangat antusias melihat kami dengan kostum tari yang warna-warni. Belum lagi ini pertama kalinya Indonesia join di Festival tersebut. Sebelumnya kami jalan mengitari pusat kota Giresun sambil membawakan yel-yel. Di tengah jalan saya sempat mendapatkan bunga kecil berwarna kuning dari seorang nenek. #jleb. Mendadak saya teringat almarhumah mbah saya. “Mbah, perform pik kali ini buat mbah. J. Selepas Parade, Tari Tifa membuka penampilan kami. Hari itu ditutup dengan Parade + Tari Tifa.

Suasana Latihan di Hotel
Keesokan harinya, seperti biasa makeup + kostum dari pagi. Siang itu, kami menuju castle yang berada di Giresun. Perpaduan antara Tari Tokecang dan Tari Nandak Ganjen. Malamnya kami tampil lagi di tempat yang berbeda, sebuah hall di tengah kota Giresun. Kali ini penonton benar-benar banyak. Satu stadion mini (hall) penuh. Dan taraaaa saya pun bersama tim tampil membawakan tarian Nandak Ganjen. Sumpah demi apapun, saya bener-bener dag dig dug sebelum tampil. Dan Alhamdulillah tepuk tangan penonton menutup penampilan kami. Seneng luar biasa bisa tampil menghibur mereka sambil mengenalkan budaya Indonesia.
Mendingan Nandak Ganjen :)
Next day. Dari pagi sampe siang kita gabut. Baru dari sore hari kita mulai sibuk lagi. Ganti kostum dan malamnya kami tampil lagi di hall dimana saya membawakan Tari Nandak Ganjen. Tapi kali ini kami membawakan 2 tarian dalam 1 waktu. Kolaborasi antara Tari Tifa dan Tari Lontar. Kolaborasi ini baru tercetuskan 6 jam sebelum pentas. Latihan kilat di beranda hotel dan bermodal basmalah, pentas kali ini sukses. Pertama-tama Tari Lontar tampil terlebih dahulu, sepertiga tarian kami keluar dan dilanjutkan Tari Tifa. Di menit-menit terakhir kami, penari Lontar kembali memasuki stage. Dan taraaaaaaaaa.. Selesai juga kolaborasi kami. Tepuk tangan penonton membahana di hall. Alhamdulillah, berjalan lancar. J

Tari Lontar kolaborasi dengan Tari Tifa

Hari terakhir kami tampil. Pagi hari kami tampil di SD setempat. Tari Lontar. Yak. Pagi yang dingin itu, kami membawakan tari lontar. Mereka sangat antusias menyambut kami. Serasa jadi artis lah kami waktu itu. Mungkin lagi-lagi kostum kami beda dari biasanya. Kamipun dijamu dengan makanan tradisional mereka. Lagi-lagi, rasa sangat berbeda dengan makanan di Indonesia. Selepas dari SD, kami segera bertolak ke University of Giresun. Disana kami membawakan Tari Piring yang berasal dari Padang. Penampilan terakhir sekaligus sebagai penampilan pamungkas kami adalah Tari Saman. Kali itu, kami tampil di sebuah taman. Setiap satu gerakan selesai, para penonton bertepuk tangan. Kami benar-benar semangat waktu itu. Dan di akhir penampilan, tepuk tangan penonton semakin membahana. Alhamdulillah Ya Allah. J
Tari Lontar

Tari Lontar





Tari Saman



Saya suka Festival ini. Warga kota Giresun benar-benar ramah. Terimakasih atas semua pengalamannya TIM PASIR PUTIH. J Terimakasih.

Tim Pasir Putih 

Share:

0 komentar