Marhaba Turkiye

With my Mom - Dad 


Hari keberangkatan di depan mata. Bisa dibilang ini pertama kalinya saya ke luar negeri. Sebelumnya paling jauh ke Lombok sama Padang. Sore itu, kami kumpul di Bandara Soeta dan tepat pukul 18.00 WIB kami bertolak ke Turki dengan transit di Singapura. Perjalanan sekitar 1 jam-an dan akhirnya kami sampai di Singapura. Transit sebentar (cuma numpang buang air kecil terus boarding lagi dengan pesawat yang sama). Perjalanan dari Singapura ke Turki lumayan lama. Waktu itu kami berangkat pukul 21.00 WIB dan keesokan paginya sekitar pukul 07.00 waktu bagian Turki kami baru sampai di bandara Ataturk (selisih waktu 4 jam). Seperti biasa, selama perjalanan saya hanya tidur tidur dan tidur. Bangun kalo waktunya makan + nonton film. Ya sekali-kali ngeliat ke luar jendela pesawat dan hap saya ngeliat Sunrise dari atas pesawat. Subhanallah. Cantik banget. Pertama kalinya di ketinggian 10.000-an mdpl saya ngeliat matahari terbit. Belum lagi mendekati bandara Ataturk, pemandangan bener-bener cantik. Saya sempet tertegun ngeliat bayangan matahari di Selat Bosporus waktu pesawat berubah haluan. Satu kata. Cool!
Utak-atik layar di pesawat 
Sunrise dari ketinggian 10000an mdpl
Setelah landing kami segera bergegas mengurus visa. Disini kami menyerahkan passport untuk selanjutnya mendapatkan Visa. Visa di Turki termasuk Visa On Arrival dimana kita gak harus ngurus dari jauh-jauh hari. Cukup saat tiba di tkp, kita membayar biaya untuk visa.  Selanjutnya kami melewati meja imigrasi dan “DUK”, passport saya di cap pihak imigrasi. Marhaba Turkiye! OK! Saya bisa masuk ke Turki secara legal. J EROPA pertama saya J
Hei! I`m at Turki!
Perjalanan kami belum selesai. Kami masih harus menuju Kota Giresun. Sebuah kota yang terletak di tepi Laut Hitam. Untuk sampai disana, kami masih harus menaiki pesawat sekitar 1.5 jam ke Trezbon dan masih harus menaiki bus dan memakan waktu sekitar 2 jam. Waaaww. Masih sore hari kami akan sampai disana. Belum lagi pesawat menuju Trezbon akan take off jam 12 siang nanti. Okelah, kami masih mempunyai waktu sekitar 3 jam-an untuk keliling bandara. Pertama-tama saya menukar dolar/euro ke mata uang Turki (Lyra). Dilanjutkan dengan berkeliling keluar bandara. OK. Begitu keluar dari pintu – whuuzzzz – udara dingin langsung menusuk tulang. Sumpah, dingin banget. Mungkin ini tipikal Negara di wilayah Eropa (sebagian Turki termasuk ke dalam benua Eropa dan sebagian lagi di benua Asia). Abis dari luar bandara, kami masuk lagi ke dalem Bandara. Kali ini berkeliling di bagian paling atas  dan bawah bandara . Lumayan lah untuk menghabiskan waktu. Setelah berkeliling, kami pun segera check-in lagi dan segera menuju Bandara Domestik di sana. Hellooo… Pesawat kami di delay. Alhasil kami cuma duduk-duduk di dalem resto sambil memanfaatkan wifi untuk memberi kabar ke orang rumah.

Akhirnya kami takeoff juga ke Trezbon. Pesawat domestic di sana mirip-mirip lah sama yang di Ina. 11 – 12 lah. View dari pesawat bener-bener wah. Dari kejauhan tampak rumah – rumah susun berjejer di atas bukit-bukit. Whaa, serasa di Yunani (kayak udah pernah ke Yunani aja, Yah! J). Gak lama kemudian kami mendarat di Bandara Trezbon, sebuah bandara di tepi Laut Hitam. Waktu landing cuaca mendung dan udara lebih dingin dibanding di Istanbul. Bandara Trezbon termasuk salah satu bandara yang relative sepi. Setelah mengambil bagasi , kami segera menuju kota Giresun. Awal-awal perjalanan saya sempat tertidur – mengingat badan masih lelah. Sekitar 1 jam perjalanan , saya bangun dan waawww, takjub ngeliat bangunan di Kota Giresun. Bangunan di sana didominasi oleh rumah susun dan seabgian besar berada di atas bukit-bukit. Tata kota di kota ini juga bagus. Bangunan diatur sedemikian rupa agar terlihat rapi.  Belum lagi kondisi jalan yang sepi. Di tengah jalan terdapat beberapa spot taman untuk orangtua ataupun anak-anak. Bisa lah berolahraga sedikit. J Tujuan awal kami ada Sahil Restaurant. Disini kami makan malam. OK! Saatnya kita makan menu Turki.  4 sehat 5 sempurna banget lah. Ada nasi – pasta – daging/ikan/ayam – sayur – roti – yoghurt dan es. Bener-bener lengkap. Tapi ya berhubung lidah kami udah terbiasa memakan makanan dengan rasa yang nendang begitu disuguhkan makanan khas sana, sempet terjadi penolakan mentah-mentah oleh lidah. Rasanya sedikit hambar. Tapi lama kelamaan makan disana, lidah kami bisa sedikit menyesuaikan lah. Next destination kami adalah hotel. Akhirnya, bisa istirahat setelah perjalanan yang bener-bener jauh. Beribu-ribu mil kami lalui demi sampai di Kota Giresun ini. OKE! Pembagian kamar selesai . Saatnya istirahat! Nite all. Hallo Giresun. Thanks GOD, I can be here J
Welcome to Trezbon 


Sunrise at Black Sea

Share:

0 komentar