Aa aja sih yang harus dilakuin sebelum - ketika - dan setelah suatu pendakian? Well, saya mau berbagi beberapa hal nih.
1. Tentuin dulu destination kita.
Biasanya sih, ide kita mau mendaki kemana itu tercetus malah dalam hal gak terduga. Bisa dari obrolan iseng bareng anak-anak, abis liat liputan suatu gunung di tv, ataupun emang udah masuk dalam list kita. Kalo saya untuk gunung di dalam pulau Jawa lebih sering dari obrolan iseng bareng anak-anak buat ngisi weekend dan terkadang baru tercetuskan minus 2 minggu dari hari H. Tapi kalo untuk gunung yang berada di luar pulau Jawa, udah tercetuskan dari 3-6 bulan sebelum hari H (ya iyalah, butuh budget dan perencanaan yang matang untuk pendakian di luar Jawa).
2. Pilih jalur pendakian
Udah dapet kita mau naik ke gunung mana, waktunya kita tentuin mau lewat jalur pendakian yang mana. Biasanya di setiap gunung ada 2-3 jalur pendakian. Cari-cari informasi dan diskusikan dengan rekan satu tim. Yang jelas harus detail banget mengenai jalur pendakian ini. Mulai dari sumber air ada dimana di setiap jalur (buat manage air), kondisi setiap pos, pos mana yang memungkinkan untuk berkemah, waktu tempuh dari pos satu ke pos lainnya, tipe trek - terjal atau landai, apakah di jalur tersebut masih suka dilewati binatang atau tidak (sebagai contoh : waktu pendakian ke gunung Kerinci banyak referensi dari pendaki lain yang menyarankan untuk berkemah di area dengan elevasi >2000 mdpl, mengingat <2000 area="" dll.="" harimau="" keberadaan="" masih="" mdpl="" merupakan="" p="" sumatera="">
2000>
3. Akomodasi
Setelah tahu kita akan melalui jalur yang mana, tentukan akomodasi menuju daerah dimana jalur tersebut berada. Mulai dari naik bus/kereta, mau kelas ekonomi/bisnis/eksekutif, turun di stasiun/terminal mana, angkutan umum apa yang harus digunakan, bahkan apakah kita harus naik ojek/menyewa mobil bak terbuka untuk menuju daerah tersebut. Sekalian biaya dari setiap akomodasi dan waktu tempuh dari kota asal sampai daerah yang bersangkutan harus kita cari tahu.
4. Logistik
Di sini semua logistik harus didata. Mulai dari makanan, logistik kelompok dan logistik pribadi. Biasanya, logistik kelompok dan makanan didata terlebih dahulu dan diskusi dengan tim siapa yang membawa x, y, dan seterusnya. Untuk logistik pribadi yaa kita manage sendiri barang apa yang harus kita bawa biar pendakian kita nyaman :D . Di setiap pendakian saya, biasanya saya membawa keril dengan ukuran 45-60 L yang muat bahkan lebih untuk barang pribadi seperti jaket, syal, sleeping bag, baju tidur yang dirangkap sebagai baju ganti, kaos kaki cadangan, sarung tangan, headlamp, jas hujan, alat solat :) (ya itu mah diatur setiap pribadi aja barang apa yang perlu dibawa dan barang apa yang gak perlu dibawa)
5. AIR
Buat saya, air itu hal paling krusial alias paling penting. Kalo di gunung yang ingin kita daki gak ada sumber air sama sekali kita harus bener-bener bisa manage air. Waktu pendakian merbabu (2 hari 1 malem) saya membawa setidaknya 3L air dan 600 ml minuman ion. Kalo laper bisa di tahan tapi kalo haus aseli susah di tahan. Selain itu, gak mau kan kalo badan tjadi dehidrasi dan malah merepotkan anggota tim lainnya, so persiapan air harus disiapkan betul-betul. :D
6. Dana alias duit alias rupiah
Kalo saya urusan dana biasanya nabung dari uang bulanan. Untuk pendakian di luar pulau Jawa, saya udah nabung dari beberapa bulan sebelumnya. Untuk pendakian di dalam pulau Jawa biasanya nyaplok uang bulanan. Kalo mentok dana kurang, biasanya ada aja duit dateng dari langit. Hehehee, Dimana ada kemauan disitu ada jalan. :)
7. Stamina
Waktu pendakian stamina bener-bener harus dijaga. Sebelum pendakian biasakan olahraga berkelanjutan ( yaa, sebaiknya sih gak cuma pas mau pendakian aja baru olahraga, hhe). Lari atau berenang atau sepedaan atau olah otot juga udah lumayan ngebantu kita waktu pendakian. :)
8. PETA - GPS - Kompas
3 benda yang harus dibawa dan bener-bener sangat membantu waktu di lapangan. Waktu pendakian ke gunung Merbabu, kami terjebak badai di puncak. Angin kencang, kabut, hujan (bahkan hujan es). Mau diem di atas tapi badan udah basah kedinginan (ponco dan raincoat pun gak mempan), mau gak mau kami harus terus jalan biar badan tetap panas. Dengan jarak pandang yang terbatas kami sempat bingung di percabangan jalan. Buka peta sambil menggigil - orientasi medan - akhirnya kami ikuti jalan X dan alhamdulillah jalan X itu jalan yang bener. Selain itu, biasanya kalo pas istirahat atau di pos-pos kita bisa plot dan mengetahui posisi pasti kita.
9. Manage emosi
Kalo kata orang, karakter aseli manusia bisa keluar waktu di alam. Hmmm, jujur saya setuju sama quotes tersebut. Kalo mau tau karakter aseli temen kita, ajak naik gunung deh. Bisa ketauan deh baik-jeleknya mereka. Dan tentunya karakter orang beda-beda, gak semuanya baik-baik adakalanya karakter orang tersebut malah buat kita kesel/sebel. Disini kita belajar gimana kita harus manage emosi kita, Ya belajar sabar deh.
10. Positive Thinking
Hampir di setiap pendakian saya berusaha untuk selalu positive thinking. Ya walopun terlintas pikiran aneh-aneh di gunung, tapi saya berusaha untuk mengenyahkan pikiran aneh tersebut. Insya Allah dengan selalu positive thinking, jalan dimudahkan.
Jangan sompral. Yang biasanya di kota suka ngomong kasar, kurang-kurangin deh ngomong kasar di atas gunung. Polusi suara kalo kata saya mah. Kita yang lagi pingin menikmati damainya - hijaunya - indahnya alam, jadi sedikit keganggu sama sebutan semua hewan di kebun binatang.
11. Bawa Sampah Turun
Pastinya dong kita bakal nyampah di gunung. Bawa sampah turun. Kasian alam yang harusnya cantik jadi berkurang kecantikannya gara-gara manusia. Saya juga lagi tahap belajar untuk yang satu ini. :)
12. NO VANDALISM
Jangan coratcoret apapun di atas gunung. Bikin jadi gak enak dipandang. :( Sama jangan metik bunga abadi alias anaphalis javanica alias edelweis. Kalo alesannya pingin bawa oleh-oleh buat pacaar, bawa si pacar ke gunung buat liat edelweis-nya secara langsung. Atau poto juga bisa kan? jadi gak ada alesan buat metik edelweis lagi, OK?!
13. Restu Orangtua - Doa
Setiap saya mau naik gunung saya pasti selalu minta restu orangtua. Dan jangan lupa berdoa ke Allah SWT agar perjalanan kita lancar dan selamat kembali ke rumah :)
13 hal diatas ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, kurang lebihnya semoga bermanfaat, :)