Kapal Oleng Kapten! (Gunung Krakatau)

"Kapal Oleng Kapten!"
Andai saja bisa seperti yang di film-film, berlagak seolah sedang diterpa badai di tengah laut sambil memainkan kemudi kapal. Awak kapal berkerja keras di posisinya masing-masing agar kapal tidak terbalik. Dan kami si awak kapal malah tertawa senang merasakan sedikit 'badai' ini.  Yap. Sore itu, 13 Oktober 2012, kapal kami dipermainkan oleh gelombang Selat Sunda. Perjalanan indah kami untuk menuju Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda langsung mendadak muram dikarenakan gelombang yang sangat tidak bersahabat sore itu. 

6 jam sebelumnya kami masih enjoy dengan perjalanan laut ini. Diawali dari Dermaga Canti yang berada di Kalianda, Lampung Selatan, kami mengawali  semuanya. Walaupun disambut sedikit mendung ketika kami baru saja tiba dari Bakauheni di Dermaga Canti, perjalanan kami pagi itu berjalan lancar. Bahkan saya sempat tertidur di atas dek selama perjalanan. Angin sepoi-sepoi, matahari pagi yang masih malu-malu nunjukin kecantikannya, lautan, sebuah perpaduan yang pas banget buat..... tidur. :D

Inilah singgasana sementara kami di atas kapal
Tujuan kami selanjutnya adalah Pulau Sebesi, pulau yang berada di tengah-tengah antara daratan pulau sumatera dan anak krakatau sendiri. Dibutuhkan waktu sekitar 1.5 jam untuk mencapai pulau ini. Tampak dari kejauhan kapal-kapal nelayan berjejer di tepi sebuah pulau. Usut punya usut ternyata pulau itu adalah pulau dimana kami akan menginap. Yap. Pulau Sebesi. Sebuah Dermaga telah menyambut kedatangan kami. Hap. Saya langsung segera beranjak turun dari kapal segera menuju penginapan sebelum akhirnya kami berlayar lagi menuju Anak Gunung Krakatau! Krakatau... I`m coming! :)
Kaki para penikmat dek atas kapal :)
Sama seperti perjalanan sebelumnya, saya lebih memilih berada di dek atas dibanding di dalam kapal. Sayang rasanya kalau saya melewatkan perjalanan ini. Ya sekalian cari udara segar lah. hhe. Dan akhirnya kami malah karaokean di atas dek sambil menatap matahari yang sumpah lagi dalam posisi paling imut sedunia menerangi bumi ini *oke, kali ini agak lebai*. Yang jelas si matahari bener-bener "OK" banget waktu itu. Ketawa-ketiwi, nyanyi ngalor ngidul sukses membuat kami lupa waktu dan hap hap hap sampai juga kami di Anak Gunung Krakatau!
Hei! It`s you Anak Krakatau!

Anak Krakatau
WELCOME to Cagar Alam Kraktau!
Anak  Krakatau ini termasuk salah satu gunungapi yang sangat sering menunjukkan atraksinya alias suka batuk-batuk macam manusia ngeluarin material vulkanik yang malah membuat daratan baru di beberapa  sisi pulau.  Anak Krakatau ini berada diantara Pulau Sertung, Pulau Panjang dan Pulau Rakata. Konon katanya, pada zaman dahulu terdapat sebuah Gunungapi besar yang diberi nama Krakatau Besar. Dan akibat letusan yang menghebohkan dunia, tersisalah 3 buah pulau yaitu Rakata, Danan, dan Perbuatan. Sampai akhirnya terjadi letusan lagi dan menyisakan 3 buah pulau yaitu Sertung, Panjang, dan Rakata. Dan akibat aktivitas vulkanik di bawah permukaan laut, muncullah kawah dinding baru yang saat ini dikenal dengan sebutan Anak Krakatau. *akibat baca plang di pulau ini* :D

Pasir Hitam
Pasir pantai Anak Krakatau sangat berbeda dengan pasir di pulau sekitarnya. Disini kita bakal nemuin pasir hitam sedangkan di pulau-pulau lainnya pasir relatif berwarna putih. Ya, ini juga akibat dari aktivitas vulkanik Anak Krakatau yang masih aktif sampai detik sekarang. Bahkan di beberapa bagian, pasir masih panas. Ada faktor endogen dan eksogennya gitu deh. Panas dari dalam bumi itu sendiri (endogen) dan panas matahari dari luar sebagai faktor eksogen. Yang jelas, kalo mau kesini disarankan memakai kaos kaki yang tebal dan sepatu hiking. Kalo gak mau kepanasan di tengah jalan menuju Patok 9. 

Let`s hiking to Patok 9!
Jadi di Anak Krakatau ini kita cuma bisa sampai patok 9 aja. Perjalanan dari 0 mdpl memakan waktu sekitar 30 menit - 60 menit. Tergantung sering enggaknya kita berhenti di jalan. Cuma ya waktu kemaren itu, berhubung kita naik ke Patok 9 start jam 11.00-an WIB dimana di jam segitu matahari lagi terik banget jadi jadi jadi saya seellooww gitu naiknya. Hhe. Enjoy perjalanan menuju Patok 9 lah!

Perjalan dari 0 mdpl langsung disuguhkan pasir yang makin ke atas makin berat. Untungnya sampai patok 3 kita masih bisa ketemu pohon-pohon. Tapi jangan harap ya dari patok 3 ke patok 9 bakal nemuin pohon sebanyak tadi. Pohon terakhir yang bisa kita sambangi untuk beristirahat cuma sampai di patok 7! Selebihnya?! Pasir pasir nan luas dan beberapa batang pohon yang udah gersang. Beneran deh, mesti bawa minum yang banyak biar gak dehidrasi di sana. Sambil siapa tau mau cuci muka di patok 9. hhe
Lautan pasir -_-

View dari patok 9!

Hei! It`s me!

Begitu sampai di patok 9 puncak Anak Krakatau udah berdiri dengan kokohnya di depan sana sambil masang plang bertulisan "STOP!jangan ke sini kalo gak mau keracunan " (well, ini plang cuma ada dalam imajinasi saya aja sih). Dari Patok 9 ini bisa keliatan lautan yang luaass banget. (Ya iyalah, secara berada di tengah Selat Sunda, ckckk). View nya juara lah! 

Setelah puas menikmati udara siang hari di Anak Krakatau, akhirnya kami semua turun ke bawah. Dan perjalanan kami dilanjutkan dengan snorkeling di sekitar Pulau Rakata. Seharusnya pemandangan bawah laut di sini bagus, tapi gelombang yang sudah terlihat ganas membuat kami kurang nyaman. Baru liat kebawah sebentar, badan kami sudah terbawa gelombang. Bener-bener gak OK banget sore itu. Akhirnya sebelum gelombang makin dahsyat segera beranjaklah kami dari Pulau itu dan segera cau ke Pulau Sebesi!
Snorkeling day 1
Awalnya sih niatnya mau ngeringin baju yang basah sambil menikmati sepoi-sepoi angin. Tapi mendadak gelombang makin tinggi. Kapal yang dihantam ombak dari kanan-kiri membuat kami harus pegangan erat-erat dengan apapun yang ada di atas dek kapal. Awalnya kami masih sempet bernyanyi-nyanyi sampai akhirnya awak kapal menyuruh kami untuk masuk ke kapal. Sumpah demi apapun! Begitu masuk kapal, gelombang makin ganas! Tawa riang yang kami rasakan sebelumnya mendadak berubah menjadi keheningan. Yang terdengar hanya suara mesin kapal dan ombak yang beradu dengan lambung kapal. Masing-masing dari kami berusaha memejamkan mata. Dari yang ngantuk sampai yang gak ngantuk sekalipun langsung berusaha merem-meremin mata. Berharap bisa tertidur dan tidak merasakan dahsyatnya goncangan gelombang. Perjalanan pergi yang kami rasakan singkat mendadak berubah terasa sangaatt lamaaa. Dan akhirnya setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, tiba juga kami di Pulau Sebesi. Alhamdulillah :)

*******

Pulau Sebuku
"Kapal berubah haluan, Kapten!"
Setelah sehari sebelumnya menyambangi Anak Krakatau dan bersnorkeling di sekitar Pulau Rakata, kamipun berkesempatan mengunjungi Pulau Sebuku Kecil. Kalau perjalanan sebelumnya ngebutuhin waktu sampai 2 jam, perjalanan kali ini hanya memakan waktu 30 menit-an. OKE! Saatnya hunting poto di Pulau Sebuku Kecil.

@ Sebuku Kecil
snorkeling day 2
Pulau Sebuku Kecil ini berhadapan langsung dengan Pulau Sebuku Besar. Di sepanjang pantai kita bisa nemuin coral sampai kerang dari segala macam jenis. Sedangkan di sisi lain Pulau ini kita bisa nemuin beberapa batu yang lumayan besar. Pasir putih, laut hijau, bener-bener perpaduan yang bagus! Setelah puas di pulau ini, kami segera menuju Pulau Sebuku Besar untuk ber-snorkeling ria. Thanks GOD! Gelombang sedang bersahabat dan kami bisa menikmati pemandangan bawah laut sampai puas! :)

Pulau Umang
Puas ber-snorkeling ria kami segera meluncur ke Pulau Umang. Pulau Umang ini berada di dekat Pulau Sebesi. Pulau mini ini memang surga buat pasir putihnya! Baru sampai kami sudah disambut dengan pasir putihnya. Aaaa! Keren keren banget pulau ini. Batunya! Ih wow! (Sempat sedikit tengok jenis batuan disana dari lava yang membeku.) Selain itu, kita bisa nemuin bintang laut biru, teripang, + coralcoral  yang masih dalam pertumbuhan. After hunting photo, then we go to Sebesi Island!
Pulau Umang




Thanks for the trip! Thanks @javastours! :)

Share:

0 komentar