My (FIRST) Solobackpacker

Garis Orange = rute perjalanan saya via darat :) (Benete/Maluk - Sumbawa Besar - Bima - Sape - Labuan Bajo - Pale - Dintor - Dinge - Wae Rebo - Ruteng - Danau Ranamese - Ende - Moni - Kelimutu - Lombok ) *poto diunduh dari Google Earth

Jujur, gak pernah terlintas kalau saya bakal solo-backpacker sampai sejauh itu. Kota Moni yang berada diantara kota Ende dan Maumere merupakan kota terjauh yang pernah saya capai.  Di luar ekspektasi saya, yang awalnya merencanakan dalam perjalanan ini setidaknya saya bakal berdua atau bertiga menjelajah sampai kota tersebut! Apadaya, teman-teman saya berhalangan bergabung dengan perjalanan saya kali ini. 

Setelah 1.5 bulan berkutat dengan SKRIPSWEET, saya memutuskan kalau saya butuh sedikit sesuatu yang baru - semacam pelarian setelah suntuk (bener-bener perjalanan tanpa ada pritilan tugas, laporan dan sebagainya). Saya lepas dulu  dunia perkuliahan selama 12 hari lamanya. Saya lintasi  zona aman saya, mencoba hal yang benar-benar baru buat saya! Sudah sampai sejauh ini, sayang banget kalo gak dilanjutin dan saya putuskan untuk SOLObackpacker!

Direstui orangtua gak, Yah?
Dalam kamus saya, restu orangtua itu yang paling utama. Pasti tau dong jawaban orangtua saya waktu tau anak perempuan bungsu satu-satunya mau jalan sendirian sampai ke pulau yang mereka berdua-pun belum pernah kesana. ENGGAK BOLEH.

Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan! Saya yang memang udah pingin banget banget banget ke pulau itu dari tahun 2010 mengeluarkan berbagai alasan. Tanggung-lah, gak efektif kalo harus ke sana lagi setelah balik ke Bandung-lah, sampai pake acara ngambek (sedikit) dan pake perantara kedua kakak saya. Untungnya salah satu dari kakak saya ngerti sama keinginan saya yang agak nyeleneh ini. Dan sehari-dua hari negosisasi akhirnya kedua orangtua saya pun merestui perjalanan saya. Sebagai konsekuensinya, saya diharuskan menyerahkan jadwal dari awal berangkat sampai akhir perjalanan saya secara detail ke mereka. Mampus! Jujur (lagi) saya belum bikin secara mendetail pake banget tentang perjalanan saya ini. Rencananya sih kemana kaki melangkah yaudah jalanin. That`s it.

Tapi demi memenuhi persyaratan dari orangtua saya, saya langsung browsing sana browsing sini, menghubungi orang-orang yang saya temui dari salah satu milis untuk bertanya tentang akomodasi dkk selama disana untuk membuat rencana perjalanan yang alakadarnya. Setelah jadi, langsung saya forward-in rencana (dadakan) saya itu ke orangtua saya dan ACC-pun ditangan. Alhamdulillah. Hati bener-bener lega! :)

NEKAD?
Banget!! Informasi hanya bermodalkan internet handphone (thanks Telkomsel buat sinyalnya yang OK mulai dari Sumbawa sampai Danau Kelimutu!) dan Alhamdulillah dengan azaz kepercayaan informasi tersebut perjalanan ini berjalan lancar. Belum lagi ada urusan paling krusial yang mengahdang. Yap. Dana alias budget alias uang alias duit. Dana yang sebagian besar berasal dari uang bulanan 2 bulan lamanya (say thanks to skripsweet) sangat pas-pasan (padahal sudah ditambah dari uang tabungan pribadi loh!). Harus bisa mengatur uang yang terbatas dan harus bisa survive selama 12 hari itu.

Seperti yang udah saya bilang tadi, saya belum menyusun rencana secara mendetail. Hanya garis besar nya dan  saya inginnya serba fleksibel. Hidup itu penuh kejutan bukan?! Sama seperti mata saya yang mendadak bengep kayak abis ditonjok orang waktu bangun tidur di Ruteng, gak ada dokter mata dan yap saya tetep harus melanjutkan perjalanan. Selain itu, badan harus tahan banting. Di detik-detik terakhir perjalanan saya tepar par par. Perjalanan serba darat melintasi 3 pulau besar dan 2 selat  berhasil membuat saya demam.  Belum lagi saya yang notabene adalah sesosok perempuan (mungil , hha) yang keluyuran sendirian di tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Ya itu tadi, saya mencoba lewati zona nyaman saya. Dan Alhamdulillah, I can prove it. :)

Saya + daypack 30L yang setia menemani perjalanan saya :)

Setelah dijalani, solo-backpacker ke tempat yang benar-benar baru dan jauh dari rumah ternyata seru juga. Banyak hal-hal baru yang bisa dijadiin pelajaran selama perjalanan. Ketemu temen-temen baru dan para  backpackers lainnya yang sebagian besar berasal dari luar Indonesia (serius baru ketemu orang indonesia yang pake ransel dan terlihat sebagai traveler/backpacker cuma waktu di Lombok aja, dari Sumbawa sampai Flores yang ada cuma bule bule dan bule serta warga lokal yang sedang bepergian). Masyarakat di sana yang bener-bener welcome sama kita para pendatang, toleransi mereka terhadap perbedaan yang luar biasa, kesederhanaan mereka, dan keuletan mereka yang bener-bener TOP (Ada loh wanita yang sedang hamil - bahkan dengan umur kehamilan 6 bulan, rela berjalan berkilo-kilometer demi memeriksakan kandungan mereka ke Puskesmas)!

Gak enaknya solo-ing adalah kadang kita butuh teman ngobrol selama perjalanan, ya walaupun banyak orang yang kita jumpai setidaknya kita butuh teman yang senasib seperjuangan, ngerasain manis paitnya kehidupan #tsah . Sama ini nih, sebagian besar poto berisi pemandangan dan cuma ada sedikit sekali poto kita. 

Kalo bisa dikasih tema, mungkin perjalan saya 12 hari kemarin itu mau kasi saya tema "Colourful of Life". Selama perjalanan saya nemuin berbagai warna kehidupan, mulai dari alam yang kadang mendung kadang cerah, kadang hujan kadang terik, hidup yang kadang manis kadang pahit, dan hati yang kadang seneng kadang galau #eh.

Hidup itu berwarna, tinggal kita nya mau mencari warna warni tersebut atau cuma ngerasain warna hitam dan putih. :)
Antara Sumbawa dan Lombok :')

Ini INDONESIA LOH!!!

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar.Rahman : 13)
Tujuan Utama saya : WAE REBO, Flores, Nusa Tenggara Timur. Kearifan lokal masyarakat Wae Rebo patut diacungi jempol! *klik Wae Rebo

Salah satu pulau yang dilwati ketika menuju Pulau Rinca. ( cerita lebih lengkap klik Pulau Rinca)

Labuan Bajo. Kalo kata orang mah "Pearl Harbour" nya Indonesia! *klik Labuan Bajo

Danau Kelimutu, Moni, Flores, NTT. Serasa jadi wisatawan asing di negeri sendiri. *klik Danau Kelimutu

Rumah Pengasingan Bung Karno di kota Ende! Saksi bisu sejarah Indonesia!
Pantai Tropika, Sumbawa, NTB. *klik Pantai di ujung barat Sumbawa 

Karapan Kerbau di kota Taliwang, Sumbawa, NTB.  

Cerita ini diikutsertakan dalam Nekad Blog #NekadTraveler Telkomsel Flash.
Mari berkunjung ke telkomsel.com/nekadtraveler dan video tsel.me/TVCNekadTraveler 



Share:

6 komentar