Penghujung Tahun 2012 di Gunung Slamet (via Bambangan)

Dua tahun yang lalu saya menghabiskan akhir tahun di Gunung Lawu . Setahun yang lalu di Gunung Gede. Hmmm.. Tahun ini kemana ya enaknya? Setelah gonta ganti rencana, akhirnya disepakati lah kami akan menghabiskan akhir tahun di Gunung Slamet, Jawa Tengah.

Full Team (Jamjam - Andi - Wenty - Saya - Mas Danar - Yadi)
Pilihan jalur yang akan kami lewati adalah via Bambangan. Dan tepat tanggal 27 Desember 2012, kami dari berbagai kota (saya dari Jogja, Andi-Jamjam-Yadi dari Bandung, dan Wenty-Mas Danar dari Jakarta) berangkat menuju kota Purbalingga. 

Untuk mencapai Bambangan sendiri, dari kota Purwokerto/Purbalingga bisa menaiki Bus 3/4 Jurusan Bobotsari sampai Pertigaan Serayu, dilanjutkan dengan mengendarai mobil jenis Carry atau pick up dari Pertigaan Serayu sampai ke depan basecamp. Sebelum menuju basecamp,kami sempat bersilaturahmi dengan KSMPA Titik Nol Fakultas Teknik Unsoed. Well. Terimakasih atas jamuannya :) (Thanks to rekan Geologi Unsoed juga buat semua-muanya)
Basecamp Bambangan
Ketika tiba di basecamp waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Kami memutuskan untuk menginap di basecamp satu malam dan keesokan harinya baru akan memulai pendakian. Jujur saya lebih suka pendakian pagi daripada pendakian malam ya kecuali waktu summit attack ya :) (Aselinya mah pingin menikmati view selama pendakian plus kalo udah sore sampai malam, biasanya hujan akan mengguyur Gunung Slamet.). Untuk mendaki Gunung Slamet ini kita harus membayar biaya pendafaran sebesar Rp 5.000,- di basecamp Bambangan. 
Tim MAAR Geologi Unpad
Basecamp (1575 mdpl) - Pos 1
Keesokan paginya (29/12) tepat pukul 06.42 WIB kami segera mengawali pendakian ini. Diawali dengan doa kami berangkat menuju Pos 1 yang jika cuaca cerah shelter di Pos 1 bisa dilihat dari basecamp. Berjalan sekitar 5 menit kita akan sampai di Pintu Masuk / Pintu Rimba dan disebelah kanan pintu rimba ini terdapat Pondok Pemuda, sebuah bangunan yang biasa digunakan pendaki untuk menginap (selain basecamp). 

Dari pintu rimba ini, belok ke kanan dan ikuti jalan setapak. Jalan setapak ini merupakan jalan yang biasa dipakai oleh warga lokal untuk pergi ke kebun mereka. (fyi : selama 20 menit perjalanan kita akan melewati perkebunan warga). Lalu kita akan menemukan sebuah lapangan di ujung jalan. Dan dari sini jalan sudah mulai menanjak. Perjalanan dari basecamp ke Pos 1 ini merupakan perjalanan yang paling panjang dibanding perjalanan ke pos-pos lainnya. 

Trek menuju Pos 1

Lapangan Bola
Pos 1 (1935 mdpl) - Pos 2
Di pos 1 ini terdapat sebuah bangunan yang bisa digunakan pendaki untuk istirahat. View dari pos 1 ini juga tidak kalah bagusnya dengan pos 5 atau pos 7. Sewaktu sampai di Pos 1 ini kami sempat terkena hujan bawaan kabut. Lumayan deres waktu itu. Sehingga kami istirahat lumayan lama di pos ini. Menuju Pos 2, jalanan makin terjal. Sekarang akan sering dijumpai akar sebagai pijakan. Pohon-pohon yang makin tinggi menjulang ke atas, lumutan dan lembab. Dari pos 1 inilah start kita memasuki hutan. 

Pos 1
Perjalanan Pos 1 ke Pos 2
 Pos 2 (2220 mdpl - Pondok Walang) - Pos 3
Di pos 2 ini merupakan tanah datar dan lapang, cukup untuk memuat 5-7 tenda. Perjalanan menuju Pos 3 sedikit lebih ringan dibanding perjalanan dari pos 1 - pos 2. Trek sedikit lebih landai. Lumut makin tebal. Gak tau kenapa, pendakian sekarang ini terasa lebih ringan (hmm.. mungkin karena saya cuma membawa daypack 30 L ya, mengingat pendakian sebelumnya saya selalu membawa keril ukuran 45-65 L :( , jadi beban di pundak serasa lebih enteng, hhe )
Pos 2


Pos 3 (2465 mdpl - Pos Cemara) - Pos 4
Di pos 3 ini area tidak seluas pos 2. Mungkin hanya cukup 2-3 tenda. Trek selanjutnya yang akan kita hadapi tidak lebih berat dari trek sebelumnya. Di beberapa titik kita harus sedikit memanjat (nyium dengkul). 
Pos 3
Hmmm... Mantap!
Pos 4 (2635 mdpl - Pos Samarantu) - Pos 5
Pos  ini ditandai dengan tanah lapang yang muat untuk sekitar 4 tenda. Selain itu di pos ini terdapat pohon yang terbakar bulan Agustus 2012 lalu. Sepanjang perjalanan menuju Pos 5 dapat dilihat bekas kebakaran bulan Agustus 2012. 

Menuju Pos 4
Pos 4

Pos 5 (2775 mdpl) - Pos 7
Pos 5 ini sering digunakan sebagai tempat bermalam sebelum summit attack. Di pos 5 terdapat shelter dan sumber air. Kondisi keadaan sekitar lumayan gersang dan view dari Pos 5 ini lumayan bagus (tambah bagus kalo gak gersang). Perjalanan ke Pos 7 lagi-lagi ditemani oleh keadaan sekitar yang sangat gersang. 
Pos 5
Sumber Air di Pos 5

Pos 7 (2990 mdpl- Syamyang Kendit) 
Pos 7 ini merupakan option lain untuk bermalam sebelum summit attack. Disini juga terdapat shelter bangunan dan tanah lapang yang muat 5-6 tenda. Ketika tiba di Pos 7 baru kami ber-enam saja. Dan malam hari pendaki lain baru tiba di Pos ini. Selama perjalanan menuju pos 7 ini kita juga akan menemui beberapa tanah datar dan lapang yang bisa digunakan untuk bermalam. Total terdapat sektiar 15 tanah lapang.

Gersangnya keadaan sekitar
Pos 7
Puncak Slamet (3428 mdpl)
Tepat pukul 04.00 WIB dinihari kami memulai perjalanan menuju Puncak Slamet. Seperti biasa, trek menuju Batas Vegetasi atau Pos 9 lumayan terjal. Sudah dijumpai tanaman Cantigi dan Anaphalis Javanica sepanjang perjalanan. Trek menuju Puncak Slamet dari Batas Vegetasi adalah yang paling berat. Berbeda dengan Gunung Rinjani yang butirannnya relatif seragam, trek kali ini didominasi oleh butiran yang tidak seragam. Kami harus berhati-hati dalam berpijak. Belum lagi trek yang terjal. Kami harus berkutat dengan medan ini kurang lebih 1 jam lamanya. Dan tepat setelah berjalan 1 jam 25 menit dari Pos 7, kami tiba di Puncak Slamet. Alhamdulillah Ya Allah. Puncak ke sekian yang berhasil saya pijak :)
Mendaki Puncak Slamet
Menuju Bibir Kawah
View dari Puncak Slamet bener-bener luar biasa. Tampak di kejauhan Gunung Sindoro-Sumbing dan Gunung Ciremai berdiri dengan kokohnya. Belum lagi cuaca yang alhamdulillah cerah. 
Full Team
with Wenty


MAAR Geologi Unpad

Perjalanan turun cukup membuat dengkul tersiksa. Ahhh.. Dari dulu sampai sekarang. Saya lebih suka naik daripada turun :(
Ini nih yang bikin dengkul gemeter

Resume Waktu Perjalanan
1. Basecamp - Pos 1 : 1 jam 25 menit
2. Pos 1 - Pos 2 : 1 jam 10 menit
3. Pos 2 - Pos 3 : 50 menit
4. Pos 3 - Pos 4 : 40 menit
5. Pos 4 - Pos 5 : 25 menit
6. Pos 5 - Pos 6 : 17 menit
7. Pos 6 - Pos 7 : 18 menit
8. Pos 7 - Pos 8 : 5 menit
9. Pos 8 - Pos 9 : 15 menit
10. Pos 9 - Puncak Slamet : 1 jam 5 menit
(waktu sudah termasuk waktu istirahat selama perjalanan, tidak termasuk waktu istirahat di TIAP POS)
Note :
1. Bus Jogja - Purbalingga Rp 50.000,- (Bus Efisiensi, 4-5 jam)
2. Bus Jakarta - Bobotsari Rp 60.000,- (Bus Sinarjaya, 8-10 jam)
3. Bus Bandung - Wonosobo Rp 60.000 - Rp 70.000,- (Bus Sinarjaya dan Budiman, 7-8 jam)
4. Bus 3/4 Purbalingga - Pertigaan Serayu Rp 6.000,- (30 menit)
5. Carry / Pick Up Pertigaan Serayu - Basecamp Bambangan  Rp 10.000 - Rp 15.000,- (1jam)
Akhir kata Terimakasih buat anak Geologi Unsoed yang udah direpotin atas kedatangan kami ke sana dan KSMPA Titik Nol Fakultas Teknik Unsoed buat jamuannya :)
Bareng KSMPA Titik Nol Fakultas Teknik Unsoed

Share:

4 komentar